Archive for Maret 2015

Januarry Effect



Terdapat banyak definisi Januarry Effect yang ditemukan dari beberapa sumber, salah satunya dari wikipedia. Menurut wikipedia January Effect (kadang-kadang disebut "year-end effect") adalah pengaruh secara kalender dimana saham-saham, terutama saham berkapitalisasi kecil, secara historis cenderung naik harganya pada periode dimulai dari akhir bulan Desember dan berakhir pada hari bursa kelima pada bulan Januari. Hal ini dipengaruhi oleh penjualan saham di akhir tahun untuk mengurangi pajak, merealisasikan "capital gain", pengaruh dari "Portofolio Window Dressing", atau para investor meng-uang-kan sahamnya untuk liburan. Karena aksi penjualan tersebut, sedangkan tidak ada perubahan yang berarti pada nilai fundamental, para pemburu harga murah (bargain hunter) secepatnya membeli sehingga menyebabkan kenaikan harga di bulan Januari. 


Sebuah buku berjudul "The Incredible January Effect" oleh Robert Haugen menjelaskan tentang "January Effect". Kekuatan pengaruh tersebut bervariasi bergantung pada ukuran perusahaan dan faktor-faktor lain. Dalam beberapa tahun terakhir, setelah "January Effect" diketahui secara luas, sudah jarang diulas dan telah bergeser ke bulan Desember dan menyebabkan kenaikan harga-harga saham yang disebut sebagai "Santa Claus Rally" dan "December Effect".

Berdasarkan investopedia, definisi January Effect dijelaskan sebagai sebuah kenaikan harga saham secara umum selama bulan Januari. Kenaikan ini biasanya berhubungan dengan meningkatnya pembelian saham, setelah kejatuhan harga saham yang biasa terjadi di bulan Desember disaat para investor menjual sahamnya untuk mengurangi pajak.

"January Effect" bisa dikatakan lebih berdampak pada saham berkapitalisasi kecil (small caps), daripada saham berkapitalisasi menengah (mid caps) dan saham berkapitalisasi besar (big caps). Kecenderungan historis ini bisa dikatakan sudah jarang diulas akhir-akhir ini karena sebagian besar pasar sudah menyesuaikan/mengantisipasi-nya. Alasan lain, "January Effect" sekarang ini kurang penting karena sebagian besar investor menggunakan program-program naungan pajak pensiun dan oleh karena itu tidak perlu melakukan penjualan saham diakhir tahun untuk mengurangi pajak.
Selain January Effect, terdapat beberapa jenis effect yang biasa menjadi fenomena di pasar saham, antara lain :
1.         Weekend Effect
Weekend effect merupakan suatu pengaruh akhir Minggu yang mengakibatkan adanya suatu gejala yang menunjukkan bahwa return saham pada hari Jumat akan lebih tinggi dibanding hari-hari perdagangan lainnya, sebaliknya hari Senin akan menunjukkan return yang lebih rendah (Tandelilin, 2001) Weekend effect adalah sebuah fenomena di pasar keuangan di mana pendapatan saham pada hari Senin secara signifikan sering lebih rendah dibandingkan hari Jum’at sebelumnya.
2.         Time of Day
Harga-harga saham meningkat 30 menit sebelum pasar modal ditutup dan 45 menit pertama setelah pasar dibuka untuk hari senin.
3.         Holiday Effect
Anomali liburan menyatakan bahwa return setelah terjadinya liburan adalah lebih tinggi dibandingkan dengan return sebelum liburan. Pada bulan Agustus holiday effect terjadi di dua negara, yaitu Srilangka dan Indonesia. Pada bulan Oktober holiday effect hanya terjadi di China. Pada saat tutup tahun (Desember) holiday effect hanya terjadi di Srilangkan dan Russia.


Posted in , , | Leave a comment

Just Support



Just Support



Setelah sekian lama ngga ada bahanan buat isi blog, entah kenapa hari ini rasanya penginnnnn banget nulis. Haih haih *tarik napas*

Sebenarnya tulisan ini lahir efek kegalauan mendengar keluarnya Zayn Malik, abang ganteng yang sukses mencuri perhatian saya. Udah bang ngga apa-apa keluar, mungkin anda ‘kurang piknik’ hihihih~ 

Zayn Malik. Sosok yang paling menonjol di X-Factor gara-gara perbedaanya. Dirinya langsung menjadi pusat perhatian dunia saat berhasil menunjukan eksistensinya di atas panggung. Jujur saja saya suka One Direction ya sama Zayn ini meskipun pada akhirnya Louis lebih menggoda apalagi kalau lagi ngocek bola di lapangan, aduhaaaiiiyyy Louarrr biasa!

Susah senang jadi fans ya gini nih. Terjangan kabar buruk yang lebih menghentakan daripada kabar baik yang hanya sekenanya. Begitupun saat tahu zayn out huhuhuhu~ sedih~

 Cerita dikit. Dulu jaman 1D baru nongol masih dikit banget yang tahu apalagi di Indonesia. Buat ngupdate berita mereka aja harus nylusup sana sini di situs asing, di grup orang bule, di twitter berbahasa inggris. Sampai akhirnya nemu segrombolan orang yang suka 1D *boro-boro sebanyak yang nonton di GBK sebanyak anak satu SD aja ngga ada*.

Mulai deh saya jadi anak alay bin jibay. Mulai dari suka posting di facebook, twitter, blog, tumblr dsb.. mulai dari diketawain, dicibir, dibilang alay, dibilang demennya cowok melambai, dibilang suka boyband aaaaaa pokoknya wer eweerrrr eweeerrr. Sekarang? Ane tampol panci deh kalau bilang ngga tau 1D.

 Kalian sedih ? sama aku juga. Mendengar berita 1D konser di GBK itu biasa aja tapi pas dengar Zayn ngga ikut antara bahagia dan duka eh malah jadi duka beneran. Meskipun dukanya lebih dalam orang-orang yang rela ngantri panjang buat nukar tiket tapi ngga liat Zayn manggung sih. 

Sudahlah, mari kita doakan saja yang terbaik buat Zayn. Usia saya sama dengan dirinya jadi saya tahun beban mental dan psikis seorang berumur 22. Tuntutan sosial dan kebebasan. Ego dan emosional. Yah gitu deh, saya ngga tau istilah kerennya di psikologi. Kalau ekonominya mungkin ‘berfluktuasi’.

Tidak perlu berlarut-larut inget kata bang Zayn, Life is like rollercoaster. Ups and Downsnya kerasa. Siapa tau besok pas main ke Inggris terus jalan-jalan ke Bradford mampir sholat ashar di masjid ketemu Zayn lagi ngaji hahahaha *beyond imagination*

#fourpiece #Support #ZaynMalik #OneDirection

Posted in | Leave a comment
Diberdayakan oleh Blogger.

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.