Terdapat
banyak definisi Januarry Effect yang
ditemukan dari beberapa sumber, salah satunya dari wikipedia. Menurut wikipedia
January Effect (kadang-kadang
disebut "year-end effect") adalah pengaruh secara kalender
dimana saham-saham, terutama saham berkapitalisasi kecil, secara historis
cenderung naik harganya pada periode dimulai dari akhir bulan Desember dan
berakhir pada hari bursa kelima pada bulan Januari. Hal ini dipengaruhi oleh
penjualan saham di akhir tahun untuk mengurangi pajak, merealisasikan "capital
gain", pengaruh dari "Portofolio Window Dressing",
atau para investor meng-uang-kan sahamnya untuk liburan. Karena aksi penjualan
tersebut, sedangkan tidak ada perubahan yang berarti pada nilai fundamental,
para pemburu harga murah (bargain hunter) secepatnya membeli sehingga
menyebabkan kenaikan harga di bulan Januari.
Sebuah buku berjudul "The Incredible
January Effect" oleh Robert Haugen menjelaskan tentang "January
Effect". Kekuatan
pengaruh tersebut bervariasi bergantung pada ukuran perusahaan dan
faktor-faktor lain. Dalam beberapa tahun terakhir, setelah "January
Effect" diketahui secara luas, sudah jarang diulas dan telah bergeser
ke bulan Desember dan menyebabkan kenaikan harga-harga saham yang disebut
sebagai "Santa Claus Rally" dan "December Effect".
Berdasarkan
investopedia, definisi January Effect
dijelaskan sebagai sebuah kenaikan
harga saham secara umum selama bulan Januari. Kenaikan ini biasanya berhubungan
dengan meningkatnya pembelian saham, setelah kejatuhan harga saham yang biasa
terjadi di bulan Desember disaat para investor menjual sahamnya untuk
mengurangi pajak.
"January Effect" bisa
dikatakan lebih berdampak pada saham berkapitalisasi kecil (small caps),
daripada saham berkapitalisasi menengah (mid caps) dan saham
berkapitalisasi besar (big caps). Kecenderungan historis ini bisa
dikatakan sudah jarang diulas akhir-akhir ini karena sebagian besar pasar sudah
menyesuaikan/mengantisipasi-nya. Alasan lain, "January Effect"
sekarang ini kurang penting karena sebagian besar investor menggunakan program-program
naungan pajak pensiun dan oleh karena itu tidak perlu melakukan penjualan saham
diakhir tahun untuk mengurangi pajak.
Selain January Effect, terdapat
beberapa jenis effect yang biasa menjadi fenomena di pasar saham, antara
lain :
1.
Weekend
Effect
Weekend effect merupakan suatu
pengaruh akhir Minggu yang mengakibatkan adanya suatu gejala yang menunjukkan
bahwa return saham pada hari Jumat akan lebih tinggi dibanding hari-hari
perdagangan lainnya, sebaliknya hari Senin akan menunjukkan return yang lebih
rendah (Tandelilin, 2001) Weekend effect adalah sebuah fenomena di pasar
keuangan di mana pendapatan saham pada hari Senin secara signifikan sering
lebih rendah dibandingkan hari Jum’at sebelumnya.
2.
Time
of Day
Harga-harga saham meningkat 30 menit sebelum
pasar modal ditutup dan 45 menit pertama setelah pasar dibuka untuk hari senin.
3.
Holiday
Effect
Anomali liburan menyatakan bahwa return
setelah terjadinya liburan adalah lebih tinggi dibandingkan dengan return
sebelum liburan.
Pada bulan Agustus holiday effect terjadi di dua
negara, yaitu Srilangka dan Indonesia. Pada bulan Oktober holiday effect hanya
terjadi di China. Pada saat tutup tahun (Desember) holiday effect hanya terjadi
di Srilangkan dan Russia.