I’ve Got...



I’ve Got...

Irbi, 30 Maret 2010 di siang hari..
Siang ini udara begitu panas, benar-benar membuat kebosananku di tempat ini semakin memuncak. Aku ingin cepat pulang ke kampung halamanku!!

Tulis Yongguk pada buku catatannya yang selalu ia bawa. Dua tahun terakhir ini ia tergabung dalam pasukan perdamaian yang khusus dikirimkan oleh pihak Korea Selatan ke negara Irak. Pasukan yang berjumlah 38 orang tersebut di tempatkan di Irbi, sebuah wilayah yang berada di Irak bagian utara.

Irbi, 30 Maret 2010 petang yang kelam
Lagi dan lagi, si TaecYeon hyung alias komandan menyebalkan itu menyuruhku berjaga malam. Seperti tidak ada oranglain saja. Tapi aku gembira, ternyata dua hari lagi semua pasukan akan ditarik karena akan diganti dengan pasukan yang baru, akhirnyaa...

Irbi, 30 Maret 2010 malam yang sedikit tidak membosankan
Malam ini terlihat begitu ramai lalu lalang anak-anak dan orang tua yang berjalan menuju masjid. Aku diberitahu oleh TaecYeon hyung kalau malam ini umat muslim akan menyambut bulan istimewa yang mereka sebut bulan ramadhan. Senang rasanya bisa melihat warna warni kembang api di langit. Tapi tetap saja aku merindukan kampung halamanku.

Camp militer pasukan Korea Selatan memang terletak di dekat masjid dan masyarakat di sekitar camp sudah akrab dengan pemandangan pasukan-pasukan khusus yang harus siaga setiap saat.

Irbi, 31 Maret 2010 pagi yang masih gelap
Dengan senang hati mengemasi barang-barang, cepatlah berakhir hari iniiiii.. 

Suasana camp sangat sepi karena ini masih jam empat dini hari. Yongguk yang mendapat tugas berjaga malam belum merasakan tidur sedikitpun. Ia hanya mondar mandir tak jelas di sekitar camp, cuaca yang lumayan dingin membuatnya tak bisa diam. Ia menyanyi, melompat-lompat membuat rekannya yang juga berjaga malam risih melihatnya.

“Gukkie ya apa kau tak bisa diam”

“ah Himchanie, apa kau punya ramyeon?”

“tidak. Kalaupun ada aku tak akan membaginya padamu”

“ya Himchanie...”

BUKKKK

“ya Gukkie..”

Yongguk menabrak seorang anak laki-laki yang sedang berlari. Anak tersebut berdiri dibantu oleh Himchan dan memandang mereka dengan tatapan bingung.

“oh Gukkie ya lihat kakinya, cepat kau bawa ke tenda”

Yongguk yang tahu tentang medis menyerahkan pada komandannya. Anak laki-laki tersebut menatap Yongguk. Baginya orang-orang di dapan matanya ini sangat asing.

“hyung, dia kenapa?”

“luka ringan, mungkin dia jatuh. Aku tak bisa berbicara bahasa orang sini jadi sulit untuk bertanya pada anak ini”

Yongguk hanya mengangguk dan kembali menatap anak laki-laki tersebut. Ia memberikan satu cup ramyeon pada anak tersebut setelah seorang temannya menceritakan tentang anak kecil tersebut.

Anak laki-laki itu tinggal di belakang masjid, dekat camp militer. Saat dia akan ke kamar kecil dia mendengar suara hewan yang aneh lalu ia berlari karena ketakutan. Wajar saja karena usia masih 6 tahun.

Hal tersebut mengingatkan Yongguk dengan masa kecilnya. Ia mempunyai saudara kembar bernama YongNam yang juga sangat penakut dengan suara-suara aneh.

Irbi, 31 Maret 2010 Yongnam pagi ini aku mengingatmu
Aku ditabrak oleh seorang anak yang mirip denganmu, aku jadi ingat saat kau malam hari mendengar kucing bertengkar kau sampai menangis karena ketakutan. Sepertinya aku sedikit merindukanmu.

syukron” anak tersebuat mengucapkan kata yang tak dimengerti semua orang di tenda.
Dan BAMMMM lampu di tenda mendadak mati, semua orang kalang kabut karena ini masih jam 5 pagi dan suasana masih sedikit gelap.

“Yonggukie tolong periksa aliran listriknya” saat Yongguk akan menjalankan tugas dari komandannya tersebut tiba-tiba..

‘SURPRISEEEEE’

‘happy birthday Yonggukie happy birthday Yonggukie...’

Terlihat Himchan dan anak-anak kecil yang mengelilinginya menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Yongguk. Sulit dipercaya karena anak-anak kecil tersebut adalah anak-anak yang sering Yongguk lihat di dekat masjid. Bagaimana caranya Himchan bisa membawa anak-anak tersebut kemari di pagi hari begini?

“Yonggukie ayo tiup semua lilinnya” pinta Himchan

“yaa, apa kau gila, kenapa kau suruh semua anak memegang lilin?” 
setelah selesai meniup semua lilin, anak-anak tersebut serentak mengucapkan “Saengil Chukkahamnida” sungguh membuat Yongguk terkejut, siapa yang mengajari mereka bahasa Korea? Bagaimana Himchan berkomunikasi dengan anak-anak ini?

aid miilaad saiid” anak laki-laki yang tadi menabrak Yongguk ikut bicara. Namun, lagi-lagi membuat semua orang mengerutkan kening. Karena tak paham Yongguk hanya tersenyum lalu menyuruh anak laki-laki tersebut ikut bergabung dengan anak-anak yang lain.

“dan sekarang, hadiah dari saya..” suara komandan mengalihkan perhatian. “..Yongguk-ssi, kau ajak mereka bermain” Yongguk sedikit kaget karena ia tau, dirinya tidak suka anak kecil.

Anak-anak itu nampak ceria bermain dengan Yongguk dan Himchan, Yongguk mengajarkan pada mereka permainan tradisional lempar tongkat dan hackysack. 

Irbi, 31 Maret 2010 beautiful morning
Pagi ini penuh kejutan mulai dari anak kecil yang menabrakku, hadiah ulang tahun dari sahabatku, bermain dengan anak-anak dengan penuh kegembiraan. Sepertinya rasa bosanku menghilang pagi ini, warna warni senyum anak-anak kecil ini adalah pemandangan langka.

Irbi, 31 Maret siang yang selalu panas
Siang ini hyung mengajakku berkeliling dan aku melihat anak kecil yang menabrakku semalam. Ia sedang digendong ayahnya. aku merindukanmu ayah. Aku ingat kata-katamu dua tahun lalu saat aku terpilih sebagai pasukan khusus Perubahan memang kadang menakutkan, tapi selama itu membuatmu pribadi yang kian dewasa, kamu harus persiapkan diri untuk menerimanyasepertinya kini aku paham.

Irbi, 31 Maret the last night
Himchan menceritakan semuanya, ternyata ada seorang penduduk yang bisa berbahasa inggris. Ternyata ia merencanakan kejutan untukku sejak seminggu yang lalu. Pantas saja setiap sore aku jarang melihatnya ternyata ia bermain dengan anak-anak kecil dan ngobrol-ngobrol dengan orang yang bisa berbahasa inggris itu, padahal dia sendiri sangat pas-pasan bahasa inggrisnya. Tapi aku sangat berterimakasih padamu chanie-ya.

 “Gukkie-ya, ini..” himchan memberi Yongguk seutas tali berwarna coklat.

“apa ini?”

“anak-anak  bilang ini kalung, aku juga mendapatkannya”

“Gomawo”

“Gukkie ya apa kau sudah dengar kalau pasukan ini akan dikirim lagi ke negara di benua afrika”

“whatt????” Yongguk sangat terkejut, dan Himchan tertawa keras melihat ekspresi muka Yongguk.

“Yongguk-ssi tidak usah terkejut, jadikanlah hidupmu bernilai, gunakan setiap kesempatan yang ada untuk mendidikasikan diri, melakukan hal baik untuk dirimu dan untuk semua orang” 

“Yes Sir!!” Yongguk melakuka hormat pada sang komandan.

Irbi, 1 April Goodbye..
Hari ini semua pasukan akan dipulangkan, senang sekali rasanya sebentar lagi akan menginjakkan kaki di seoul. Namun, berat meninggalkan kota ini terlebih meninggalkan senyum anak-anak yang entah kapan aku dapat melihatnya lagi. Semoga senyum itu akan terus berkembang. Terimakasih irbi, kau mengajarkanku banyak hal. Kuharap setelah ini aku dapat menciptakan kebahagian untuk setiap orang.

-END-

Maaf ini super duper geje, dan amburadul ngga karuan..

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.